Minggu, 02 Januari 2022

Hati-Hati dengan Rasa Cemburu

 

Cemburu “ kata yang tak asing” bagi kita selama masih diberikan hati dan keterikatan pada sesuatu”Mungkin rasa ini pernah kita alami, misalnya suami cemburu saat istrinya dekat dengan laki-laki lain, ataupun sebaliknya istri cemburu karena suami dekat dengan wanita lain

 Dalam KBBI cemburu berarti cemburu/cem·bu·ru/ a 1 merasa tidak atau kurang senang melihat orang lain beruntung dan sebagainya; 2 kurang percaya; curiga (karena iri hati). Kata cemburu berasal dari Yunani yaitu zelos yang berarti persaingan dan menunjukkan intensitas perasaan. Cemburu merupakan reaksi terhadap ancaman yang dianggap terjadi dalam suatu hubungan. Cemburu adalah insting alami manusia, yang dirasakan ketika timbul ancaman (baik itu suatu hal atau seseorang) yang dianggap membahayakan keberadaan dirinya. Cemburu adalah adalah emosi normal yang dirasakan terhadap sesuatu atau seseorang yang ingin dimiliki, telah dimiliki dan ingin dipertahankan. Umumnya cemburu lebih didasari oleh naluri untuk mempertahankan sesuatu yang sudah dimiliki, atau setidaknya dirasa sudah jadi miliknya. Namun rasa cemburu tak hanya menjangkiti keterpautan dalam pasangan saja namun kecemburuan dalam hal harta, cemburu fisik, dan segudang kecemburuan lainnya.

Kali ini kita akan mengkaji rasa cemburu dalam hubungan antar manusia khususnya hubungan dalam pasangan. Menurut beberapa pendapat, ada yang mengatakan kalau cemburu itu adalah tanda benar-benar cinta. Namun ada juga yang bilang cemburu adalah sifat terlalu posesif.  Rasa cemburu diperlukan agar kita semakin harmonis dengan pasangan, namun rasa cemburu yang berlebihan bisa membahayakan karena menimbulkan perasaan tak nyaman pada kedua pihak yang menjalani hubungan.  

Berikut kajian cemburu dalam neuroscience

            1.     Dipengaruhi otak sosial

Cinta, cemburu, marah, dan benci merupakan perilaku yang dihasilkan otak sosial manusia. Otak sosial ini merupakan kombinasi dari kemampuan pikir atau logika yang berpusat di korteks (lapisan terluar) otak serta pengelolaan emosi yang berpusat di sistem limbik

2.      Cemburu adalah bentuk emosi

Cemburu, menurut Christine R Harris dalam The Evolution of Jealously pada American Scientist Volume 92 Nomor 1, 2004, adalah emosi negatif yang muncul saat hubungan seseorang dengan orang lain yang spesial terancam oleh adanya pesaing lain. Cemburu adalah emosi bawaan, dan ekspresi pada setiap orang berbeda sesuai dengan kemampuan sosial kognitif dan tumbuh kembangnya. Cinta tidak bisa berubah seketika menjadi benci. Untuk muncul benci, harus ada stimulus berkelanjutan yang mengikis rasa cinta. Benci dapat muncul karena cemburu, amarah, atau bosan. Cemburu merupakan basis munculnya benci yang paling berbahaya karena bisa membuat seseorang dikontrol oleh emosinya, bukan logikanya. Cemburu dapat dikatakan emosi kompleks karena kehadirannya juga ditandai dengan adanya pengalaman emosi-emosi yang lain. Tiga perasaan yang paling menggambarkan cemburu adalah hurt, fear, dan anger. Terluka (hurt) timbul dari persepsi bahwa pasangan kita tidak menghargai komitmen pada hubungan kita, sedangkan takut (fear) dan cemas (anxiety) timbul dari ketakutan akan diabaikan dan kehilangan. Marah (angry) timbul dari perasaan dinomorduakan dari orang lain.

 3.      Cemburu bisa menguatkan hubungan

Rasa cemburu memang sering dipandang sebagai emosi negatif, walaupun sebenarnya normal-normal saja untuk situasi tertentu. Rasa cemburu menyebabkan adanya lonjakan kadar hormon testosteron dan kortisol di tubuh. Hormon testosteron ini berkaitan dengan sifat agresif pada pria, sementara kortisol berperan sebagai hormon stres. Kedua hormon ini membuat manusia memiliki hasrat untuk mempertahankan pasangan setiap kali dilanda cemburu. Hal ini diperkuat juga dengan adanya peningkatan aktivitas septum lateral, yaitu bagian otak yang berperan dalam mengendalikan emosi dan menjalin ikatan pada pasangan. Jadi, rasa cemburu bertindak sebagai alarm yang mengingatkan kita bahwa hubungan memang harus selalu dibina, bukan dibiarkan begitu saja.

             4.    Dipengaruhi Neurotransmiter

Hal lain yang juga berperan penting dalam perilisan rasa cemburu seseorang adalah sistem dopamine. Dopamine dapat mempengaruhi berbagai area dalam otak. Misalnya, pada daerah mesolimbic. dopamine tersebut berperan dalam membentuk emosi perasaan menyenangkan, seperti bahagia, jatuh cinta. Berdasarkan cara kerja dopamine, ada tiga macam bentuk cemburu, yakni reactive, suspicious, dan delusional. Reactive jealousy merupakan rasa cemburu yang terjadi saat kita merasa tertipu oleh pasangan. Suspicious jealousy merupakan rasa cemburu yang timbul saat kita melihat pasangan menggoda orang lain. Delusional jealousy, cemburu yang terakhir ini membuat kita bertingkah seperti orang kehilangan akal dan tentu berakibat fatal seperti mengecek ponsel pasangan setiap menit.

Selain dipengaruhi oleh neurotransmitter dopamin yang tinggi, cemburu dipengaruhi tingginya norepinefrin. Norepinephrine terlibat dalam fight or flight response dan dalam regulasi tidur, mood dan tekanan darah. Dasar cinta adalah memberi rasa tenang dan bahagia. Jika rasa itu terancam, seperti hadirnya cemburu atau rasa dikhianati maka otak reptil dengan cepat membentuk sistem pertahanan diri untuk menjaga rasa tenang dan bahagia tetap ada. Respons pertahanan diri itu berupa bertarung menghadapi ancaman (fight) atau melarikan diri (flight). norepinefrin meningkat sebagai bagian dari respons melawan atau lari untuk memobilisasi otak dan tubuh untuk bertindak.

 So…

Cemburu adalah sifat naluriah manusia, namun, cemburu bisa menjadi tidak sehat apabila menjerumuskan keretakan hubungan bahkan perceraian apabila tidak bisa dikelola dengan baik. Cemburu yang sehat berarti cemburu yang sewajarnya. Sewajarnya dalam arti pasangan saling jujur tentang perasaan. Pasangan harus tahu apa yang diinginkan dalam hubungan dan membangun batasan-batasan yang disepakati bersama.

 Sekarang kita kaji rasa cemburu dalam Dinul Islam :

Menurut ‘Abdullah bin Syaddad, ada dua jenis ghirah. Pertama, ghirah yang dengannya seseorang dapat memperbaiki keadaan keluarga. Kedua, ghirah yang dapat meyebabkannya masuk neraka. Dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi was allam bersabda:

 “Sesungguhnya sifat cemburu itu ada yang dicintai oleh Allah dan ada yang dibenci oleh Allah. Adapun cemburu yang disukai adalah cemburu yang berdasarkan curiga (dengan bukti yang jelas). Adapun cemburu yang dibenci adalah cemburu yang tidak didasari dengan bukti yang jelas.” (Sunan al Baihaqi)

 Kecemburuan Aisyah pernah diungkapkannya dalam sebuah riwayat demikian:

“Dari ‘Aisyah : “Aku tidak cemburu kepada seorang wanita terhadap Rasulullah sebesar cemburuku kepada Khadijah, sebab beliau selalu menyebut namanya dan memujinya”[ Hadist riwayat al Bukhari]

 Disebutkan di dalam hadits, bahwa Saad bin Ubadah Radhiyallahu ‘anhu berkata:

Sekiranya aku melihat seorang laki-laki bersama dengan isteriku, niscaya akan kutebas ia dengan pedang,” ucapan itu akhirnya sampai kepada Rasulullah. Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Apakah kalian merasa heran terhadap kecemburuan Saad? Demi Allah, aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku.”[Hadist riwayat al Bukhari]

 

Melalui hadits di atas, jelas bahwa cemburu yang dibolehkan adalah cemburu yang berdasarkan data dan bukti yang nyata. Sementara cemburu yang tidak boleh ialah cemburu yang tidak didasari bukti. Hindari cemburu yang tercela, yaitu cemburu yang berlebihan. Cemburu yang selalu menimbulkan prasangka buruk pada pasangannya. Cemburu yang menyebabkan menuduh pasangan tanpa bukti serta dapat menghilangkan kasih sayang sesama pasangan.

 Allah Ta’ala berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa” (QS. Al-Hujurat: 12).

 Ibnu Mas’ud meriwayatkan sebuah hadis dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam,

Allah menetapkan rasa cemburu pada para wanita, maka barangsiapa yang sabar terhadap mereka, maka baginya pahala orang mati syahid.” Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bazar dan ia mengisyaratkan akan sahihnya hadis ini. Para perawinya tsiqoh (terpercaya) hanya saja para ulama memperselisihkan kredibilitas seorang perawi yang bernama Ubaid bin AS-Sobbah.

 Allah Ta’ala berfirman,

Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. An-Nisa' Ayat 32)

 

Cemburu

Wahai sifat antaramu

Ku ingin ke surga dengan sifatmu

Dan ku tak ingin masuk neraka karena sifatmu

Cemburu

Kau ada diatara itu

Ya Allah

berilah keteguhan hati

di antara rasa itu

 

"Yaa muqallibal quluub tsabbit quluubanaa 'alaa diinik”

 

Artinya, “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu”.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Ketegasan Cinta 20 tahun yang lalu saya jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang akhwat jelita yang baru lulus SMA, cantik, berhijab...