Selasa, 30 Juni 2020

Motivasi kebaikan

Kebaikan berasal dari kata baik, dalam KBBI baik /ba·ik / 1. elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dan sebagainya); 2. mujur; beruntung (tentang nasib); menguntungkan (tentang kedudukan dsb); 3. berguna; manjur (tentang obat dan sebagainya); 4. tidak jahat (tentang kelakuan, budi pekerti, keturunan, dsb); jujur; 5 sembuh; pulih (tentang luka, barang yang rusak, dsb); 6. selamat (tidak kurang suatu apa); 7. selayaknya; sepatutnya; 8. (untuk menyatakan); 9. ya (untuk menyatakan setuju); 10. kebaikan; kebajikan. 

10 Keutamaan berbuat baik menurut Al Quran dan As Sunnah diantaranya ;
1. Kebaikan menghapus keburukan
".........Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan  bagi orang-orang yang ingat. Dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat  kebaikan" (QS. Huud: 114)
Rasulullah bersabda,
“Bertakwalah di mana pun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya ia akan menghapusnya, dan  perbaikilah manusia dengan akhlak yang baik.“ (HR. Ahmad dan Tirmizi dari Abu Dzar. Tirmizi berkata: Hadist ini hasan sahih).

2. Berpegang pada buhul tali  yang yang kokoh
"Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah  berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan" (QS. Luqman : 22)

3. Kembali pada diri kita sendiri
" Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu  bagi dirimu sendiri, ......." (QS.Al-Isra : 7)

4. Dibalas dengan kebaikan
“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman 55: 60)

5. Dicintai, dibersamai dan diberikan rahmat oleh Allah SWT
".....dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik". [QS. Al-Baqarah :195].

"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan". [QS. An-Nahl :128].

"......Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik". (QS. Al-A'raf: : 56)

6. Kebaikan adalah sedekah
“Setiap perbuatan baik adalah sedekah.” (HR. Bukhari No. 5562)

7. Mendapat pahala yang sama 
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]

8. Diberikan balasan walau sekecil apapun
"Barangsiapa yang berbuat kebaikan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula". (QS. Az-Zalzalah: 7-8)

9. Balasan yang belipat ganda
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Jika hamba-Ku bertekad melakukan kejelekan, janganlah dicatat hingga ia melakukannya. Jika ia melakukan kejelekan tersebut, maka catatlah satu  kejelekan yang semisal. Jika ia meninggalkan kejelekan tersebut karena-Ku, maka catatlah satu kebaikan untuknya. Jika ia  bertekad melakukan satu kebaikan, maka catatlah untuknya satu kebaikan. Jika ia melakukan kebaikan tersebut, maka catatlah  baginya sepuluh kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat.” (HR. Bukhari no. 7062 dan Muslim no. 129).

10. Balasan surga
"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." [QS. Yûnus: 26]

Kajian saintifik kebaikan
1) kebaikan dapat diturunkan secara genetik
Penelitian menemukan bahwa kebaikan manusia tidak hanya karena contoh baik yang diberikan oleh orang tuanya. Faktanya, beberapa orang dilahirkan dengan "gen kebaikan" yang akan merujuk pada perilaku baik dan merespon pada hal-hal baik. Profesor Michel Poulin dari University of Buffalo melakukan riset menggunakan air liur 711 orang untuk analisis DNA, ditemukan bahwa terdapat kaitan antara gen yang merespon pada "hormon kebaikan" dan bagaimana cara orang-orang tersebut menilai dunia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki "gen kebaikan" jika ditambahkan dengan persepsi mereka terhadap lingkungan akan berujung pada perilaku menolong orang lain. Hormon tersebut adalah oksitosin yang mendukung perilaku keibuan, berperan dalam perilaku sosial. Selain faktor genetis, kebaikan tentunya juga terbentuk oleh pendidiikan dalam keluarga. Pendidikan yang baik dari orang tua kepada anaknya akan melahirkan generasi yang baik pula.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ; ''Berbuat baiklah kamu terhadap ibu dan bapakmu, niscaya anak-anakmu akan berbuat baik terhadapmu.'' (HR Thabrani).  

2) Perbuatan baik dipengaruhi oleh area otak tertentu
Menurut neurosains bahwa perbuatan baik seseorang dipengaruhi oleh area tertentu dalam otak. Sebuah penelitian dari Universitat Zurich, Swiss, menemukan adanya bagian dalam otak yang membuat seseorang bertindak positif atau negatif, termasuk keputusan bersifat moril. Area otak ini dinamakan Temporoparietal Junction (TPJ), yang terletak di sebelah kanan otak. Dalam penelitian ini, orang-orang yang sering berbuat kebaikan diketahui memiliki area TPJ yang lebih besar dan terlihat lebih aktif dibanding orang-orang yang acapkali bertindak negatif. 

3) Kebaikan menurunkan stress
Penilitian dari Dartmouth College, kebaikan tanpa pamrih bisa mengurangi stres. Orang-orang yang secara teratur bersikap baik memiliki kadar kortisol atau hormon stres 23 persen lebih sedikit di dalam tubuh mereka.“Ketika bersikap baik kepada  orang lain, maka ada perasaan sebagai individu yang baik, lebih bermoral, optimistis, dan positif." 

4) Kebaikan meningkatkan kebahagiaan
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Myriam Mongrain dalam jurnal psikologi Translational Issues in Psychological Science dari Universitas York menunjukkan kebaikan kepada orang lain dapat meningkatnya kesejahteraan. Kebaikan tanpa pamrih (Random act of kindness) tidak hanya membuat penerimanya bahagia tetapi juga membuat pelakunya bahagia. Dalam riset lainnya menjelaskan bahwa perbuatan baik dapat meningkatkan ketenangan. Ketika kita baik kepada orang lain atau orang lain baik kepada kita tubuh kita melepaskan serotonin. Serotonin berperan untuk memperbaiki suasana hati seseorang dan terlibat dalam kebahagiaan. 
Rasulullahﷺ shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan jiwa dan menentramkan hati. Sedangkan kejelekan (dosa) selalu menggelisahkan jiwa dan menggoncangkan hati.” HR. Ad Darimi 2/320 dan Ahmad 4/228. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi. 

5) Kebaikan meningkatkan kesehatan
Dalam buku 'The Rabbit Effect' karya Kelli Harding menjelaskan: "Kebaikan membantu sistem kekebalan, tekanan darah, membantu orang hidup lebih panjang dan lebih baik." Serotonin yang keluar saat berbuat baik selain membuat hati bahagia juga membantu fungsi sistem pencernaan dan membantu mengendalikan siklus tidur.

Setelah membaca motivasi kebaikan dalam artikel ini, sudahkan kita punya niat berbuat baik?
Sudahkan jalan yang selama ini kita tempuh dalam kehidupan kita adalah kebaikan?
jangan ragu lagi!
jangan tunda lagi!
begeraklah....
semampu kita...
dari orang - orang terdekat kita...
take action!

selama kita masih diberikan napas untuk hidup...
teruslah berbuat baik...

Salam pembelajar
Syariful Banun
Disarikan dari berbagau sumber





Minggu, 28 Juni 2020

Mencetak Pemimpin dari Rumah


“Buah jatuh tak jauh dari pohonnya” ungkapan tersebut pasti sering kita dengar untuk menggambarkan sifat anak tidak jauh dari orangtuanya. Tentunya peribahasa ini tidak sekedar peribahasa yang tanpa makna, dan bila kita kaji melalui ilmu perkembangan kejiwaan anak atau psikologi memang benar adanya. Anak merupakan produk dari genetik orang tua yang berinteraksi dengan lingkungannya. Akan menjadi apa dan siapa anak kita pastinya orang tua punya peran besar bagi masa depannya. Anak adalah seperti anak panah. Dan orang tua seperti busur”, kemana busur diarahkan, maka anak panahlah yang akan mencari sasaran. 
Dewasa ini banyak sekali pergeseran nilai, akibat arus informasi dan teknologi globalisasi, dimana degradasi nilai seperti kenakalan remaja, tawuran pelajar, narkoba, pergaulan bebas, dan tindakan asusila maupun kriminalitas lainnya telah menjadi berita keseharian di banyak media massa. Tentunya berita negatif seperti ini akan membentuk persepsi publik yang semakin memperkeruh keadaan. Karena itu perlu keseimbangan pemberitaan yang bersifat positif seperti berita anak berprestasi, anak berakhlak mulia, anak sebagai penyejuk mata (qurota’ayun), anak yang mampu berbakti kepada orang tua (birul walidain), ataupun berita – berita  baik yang lain yang mampu membangun persepsi positif bagi publik. Salah satu upayanya adalah keberadaan artikel dengan tema-tema pendidikan anak di keluarga yang menarik. Hal ini bertujuan memberikan sebuah stimulasi bagi para pendidik untuk dapat memberikan ide bersama bagaimana pendidikan yang ideal bagi perkembangan karakter anak, terutama menyiapkan anak sebagai generasi pemimpin masa depan yang lebih baik. 
Kata “pemimpin” sering kita dengar yakni pemimpin negara. Pemimpin sebenarnya bukan hanya pemimpin dalam skala besar seperti pemimpin bangsa, namun pemimpin dalam skala kecilpun seperti keluarga, juga disebut sebagai pemimpin. Justru kepemimpinan dalam keluarga sangatlah penting sebagai pondasi suatu bangsa, seperti ungkapan “thinks globally act localy” bertindaklah dari diri sendiri dan berpikir secara besar. Semua berawal dari diri kita sendiri, seterusnya adalah keluarga, masyarakat, dan bangsa. Tidak banyak yang memperhatikan bahwa sesungguhnya apa yang besar selalu berawal dari yang kecil. Dalam Hadits, Rasulullah saw bersabda: 
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Ketahuilah, bahwa setiap kalian adalah pemimipin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829)
Mengapa kepemimpinan perlu dicetak dari keluarga? Tentunya setiap pemimpin pasti lahir dari keluarga dan orang tua sebagai kepala keluarga memiliki peran mendidik di masa tumbuh kembangnya anak. Anak juga memerlukan orang tua sebagai teladanan atau role model. Hal ini menjadikan keluarga dapat memberikan habituasi yang baik bagi tumbuh kembangnya anak. Seperti teori piramida kebutuhan dari Maslow, kebutuhan dasar manusia adalah terpenuhinya kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, dan tempat tinggal; yang kedua adalah kebutuhan rasa aman, seperti bebas dari ancaman; yang ketiga kebutuhan sosial, yakni memiliki teman;  dan yang keempat adalah kebutuhan penghargaan, seperti hadiah dan pujian; serta yang terakhir adalah kebutuhan beraktualisasi diri seperti mencari jati diri. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan anak tersebut,  jika salah satu kebutuhan tersebut tidak terpenuhi seperti kebutuhan anak merasa dicintai tidak ada ini menimbulkan kekosongan rasa cinta, ibarat tangki yang mengalami kebocoran, sehingga butuh air yang mengisi. 
Jika kita tinjau dari perkembangan biologis anak, ada beberapa tahapan perkembangan, Perkembangan otak anak dimulai dari batang otak "triune brain" ini berperan untuk survival yang menjadi dasar piramida kebutuhan manusia yakni kebutuhan biologi-jasmani, seperti bayi akan menangis jika merasa lapar dan haus, perkembangan selanjutnya diiringi "limbic sistem" di otak tengah atau otak mamalia (perkembangan emosi) yaitu anak membutuhkan rasa aman, penerimaan, kasih sayang dan penghargaan. Selanjutnya perkembangan otak insani (neocortex) akan menjadi nyata saat memasuki masa baligh yakni berkemampuan logis, kritis, analitik dan diagnostik, sehingga seseorang akan memiliki puncak kebutuhan berupa aktualisasi diri dan akan mencari jati dirinya. 
Pertama semenjak anak baru dilahirkan diibaratkan seperti kertas putih, akan menjadi tulisan seperti apa, maka orang tua sangat berperan, karena semenjak lahir pada sistem saraf otak anak belum terbentuk sinapsis atau hubungan saraf, karena itu perlu stimulasi dari orang tua sehingga sinapsis di otak tersambung dan anak dapat menjadi seorang pembelajar yang cerdas. Anak di usia ini masih dominan menggunakan pikiran bawah sadarnya sehingga mudah meniru dari orang tua. Sehingga orang tua merupakan cerminan bagi anak seperti ungkapan puisi dari Dorothy Law Nolte, Ph. seorang pendidik dan ahli konseling keluarga dengan judul puisi  Anak-anak Belajar dari Kehidupannya, yang isi puisinya di bawah ini :
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Dalam hadist juga telah disebutkan “Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi” . Jadi dari sini bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa orang tua merupakan pondasi pembentuk keyakinan anak, penanaman nilai anak serta orang tua berperan pembentukan karakter anak pada usia ini. Anak cenderung tidak mengkritisi perintah orang tua. 
Orang tua memberikan figur ketauladanan, pendidikan tidak hanya transfer knowledge melainkan juga transfer value, yaitu transfer nilai seperti karakter. Di usia masa puber, anak mulai memperhatikan penampilan diri dan tertarik dengan lawan jenis, sehingga orang tua perlu memperhatikan pergaulan anak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pena diangkat (dibebaskan) dari tiga golongan: [1] orang yang tidur sampai dia bangun, [2] anak kecil sampai mimpi basah (baligh) dan [3] orang gila sampai ia kembali sadar (berakal).” (HR. Abu Daud. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Jadi semenjak anak sudah baligh maka akan dimintai pertanggung jawaban. Manusia adalah sosok yang berperan penting dalam kehidupan dan segala apa yang diperbuatnya selalu ada konsekuensi. Sebagaimana fungsinya manusia ditugaskan sebagai khalifah di bumi ini dan semua perbuatannya tak dapat lepas dari pertanggung jawaban. “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” 
Kesuksesan seorang anak di masa depan dipengaruhi oleh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual. Namun kecerdasan intelektual hanya berperan tidak lebih dari 20 % untuk kesuksesan anak.  Apalagi untuk membentuk anak menjadi pemimpin masa depan, faktor attitude (karakter) adalah paling dominan untuk kepemimpinan, seperti integritas, kejujuran, empati, akhlakul karimah, dan kecerdasan emosi lainnya. Nilai yang perlu ditanamkan bagi anak dari orang tua adalah seperti adab dan kebiasaan, contohnya rasa damai, syukur, peduli, jujur, amanah, disiplin, kebersamaan, rendah hati, sabar, dan ikhlas. Dengan penanaman nilai tersebut bagi anak akan mendukung pembentukan karakter bagi anak untuk melahirkan pemimpin masa depan yang paripurna dari rumah. 
Ayah maupun ibu bisa berbagi peran dalam pendidikan anak di rumah.  Ayah menjadi role model inspirasi dalam berucap dan bertindak tanduk, arif, santun, dan bijaksana. Ibu pun demikian, menjadi tokoh idola dalam kelembutan hati dan kasih sayang sehingga anak akan menyaksikan keteladan hidup dalam rumah. Karakter seorang anak sebenarnya merupakan hasil perpaduan antar nature dan nurture. Nature adalah pembawaan genetis anak sebagai warisan dari orang tuanya  sedangkan nurture adalah lingkungan yang mewarnai dimulai dari keluarga, saudara, sahabat, guru serta orang lain yang diterima anak pada masa kehidupannya. 
Mari kita berikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak kita dalam tumbuh kembangnya
orang tua sebagai figur teladan di dukung lingkungan pembentuk karakter yang baik
Selanjutnya tugas kita sebagai orang tua mendoakan anak-anak kita agar kelak mereka menjadi pribadi tangguh yang mampu memegang amanah memimpin bangsa ini. 


Salam pembelajar
Syariful Banun
Disarikan dari berbagi sumber

Chemistry cinta

Dalam KBBI cinta berarti 1) suka sekali; sayang benar 2) kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan) 3) ingin  4) susah hati (khawatir); risau 
Membahas tentang cinta tak akan lekang oleh waktu, sepanjang kehidupan manusia tak terlepas dengan cinta. 
Cinta adalah fitrah insani 
Seorang ibu mengasuh anaknya karena cinta 
Seorang ayah mencarikan nafkah untuk keluarganya karena cinta
Seorang pemuda mencari pasangan hidup karena cinta
seorang hamba beribadah kepada tuhan-Nya karena cinta
semua hanya untuk mendapatkan ridho-Nya
Menurut neuroscience cinta adalah hasil reaksi kimia dalam tubuh kita. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa cinta berasal dari proses di otak yang dapat menstimulasi suasana hati. Seberapa dalam perasaan hati kita sebenarnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di dalam otak, misalnya cinta pandangan pertama bisa hadir dalam waktu seperlima detik, yakni saat terjadinya peningkatan rangsangan saraf dan zat-zat kimia dalam otak. Menurut penelitian, ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda, misalnya cinta tanpa syarat, contohnya cinta ibu kepada anak dipicu oleh aktivitas otak tengah. Sedangkan cinta antar kekasih melibatkan area kognitif, yakni bagian yang mengharapkan imbalan dan penilaian fisik.
Saat jatuh cinta, otak akan menghasilkan zat-zat kimia seperti dopamin, okstosin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia, obsesi, kebahagiaan dan bahkan perubahan kepribadian. Cinta dikendalikan otak tengah "sistem limbik" tepatnya pada bagian amigdala, berperan untuk melindungi, merawat, dan menyayangi. Cinta adalah bentuk emosi yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar dan memiliki pengaruh lebih kuat dibandingkan logika dipikiran sadar, sehingga cinta dapat melumpuhkan logika. Seseorang yang sedang jatuh cinta memiliki aktivitas rendah di area korteks frontal, area otak untuk analisis dan penilaian. Cinta melibatkan zat serotonin (ketenangan), endorfin (kebahagiaan), dan dopamin (motivasi).
Cinta adalah salah satu bentuk emosi dasar manusia yang menjelaskan ketertarikan antar dua individu dengan proses-proses yang bersifat kompleks. Zat kimia yang terlibat dalam cinta diantaranya adalah :
  • Kortisol, saat awal jatuh cinta rasa gembira sampai-sampai menyebabkan jantung berdetak kencang, telapak tangan berkeringat, dan perut terasa tidak nyaman, hal ini terjadi karena kadar kortisol di otak meningkat. Hormon ini berkaitan dengan stres (fight-or-flight). Namun, setelah 12-24 bulan kemudian, kadar kortisol kembali normal. Ini berarti saat awal jatuh cinta dapat menyebabkan stres ditandai dengan naiknya kadar kortisol, namun dalam jangka panjang, cinta membentuk keakraban dengan pasangan, membawa perubahan fisiologis dengan mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Hormon inilah yang menjelaskan saat awal jatuh cinta serasa ada getaran di hati.
  • Dopamin, berfungsi untuk kesenangan dan mengurangi rasa sakit. Gairah yang ditimbulkan oleh cinta menimbulkan euforia yang kadang-kadang tidak tertahankan dan sulit dijelaskan. Area di otak yang teraktivasi sebagai respons terhadap perasaan romantis, ketergantungan dan euphoria. Peningkatan dopamin terjadi saat jatuh cinta ini menyebabkan seseorang merasa sangat senang (feel good state). Hormon dopamin berpengaruh terhadap munculnya perasaan gembira, motivasi, hingga kepercayaan diri. Namun jika dilepaskan secara berlebihan, hormon ini dapat membuat seseorang menjadi terobsesi pada sesuatu. Zat inilah yang menjelaskan kenapa saat jatuh cinta ada perasaan senang dan ketergantungan, seperti mucul rasa rindu. Cinta bisa memotivasi seseorang dan mengurangi rasa sakit.
  • Nerve growth factor (NGF), terjadi peningkatan NGF pada saat seseorang baru saja jatuh cinta dan konsentrasi zat ini berkorelasi signifikan dengan intensitas perasaan romantis. Selama dopamin meningkat, tubuh menghasilkan zat yang disebut faktor pertumbuhan saraf (nerve growth factor, NGF). 
  • Serotonin, peningkatan serotonin terjadi jika sudah menjalin hubungan lama dan erat. Hormon ini berperan untuk pencapaian ketenangan dalam tahapan emosi cinta, menyebabkan pemanjangan waktu tidur, penurunan rasa cemas dan takut yang disertai rasa nyaman. Beberapa studi menunjukkan kadar serotonin yang justru menurun pada stadium awal jatuh cinta dengan kadar yang sama seperti kadar serotonin pasien gangguan obsesif kompulsif. Hal ini menunjukkan bahwa cinta merupakan obsesi terutama pada fase awal dan seringkali seseorang sulit mengendalikan pikirannya. Penuruan zat inilah yang menyebabkan terobsesi dan tergila-gila pada seseorang.di awal jatuh cinta serta menyebabkan sulit untuk tidur.
  • Oksitosin untuk menguatkan ikatan perasaan. Oksitosin diproduksi oleh hipotalamus, dilepaskan lalu disimpan dalam kelanjar pituitari. Hormon inilah yang menyebabkan kepercayaaan, empati, hubungan yang positip, dan kesetiaan 
  • Vasopresin, atau ADH diketahui berperan dalam peningakaan penyerapan air di saluran ginjal. Namun dalam penilitian lebih lanjut juga mempengaruhi perilaku sosial pada pasangan, khususnya tingkah laku agresif. Hormon ini berperan dalam pembentukan komitmen jangka panjang dalam sebuah hubungan.
  • Feniletilamin (FEA) adalah substansi yang berkaitan dengan amfetamin dan disebut sebagai molekul cinta. FEA meningkatkan kehangatan, kasih sayang, seksualitas, dan energi fisik.

Jadi cinta merupakan salah satu emosi insting dasar manusia. Banyak zat dan organ yang terlibat dalam proses jatuh cinta secara kompleks. Rasa cinta memiliki berbagai tahapan, pada tahap awal akan mengaktifkan zat kimia yang berhubungan dengan respon stress. Cinta dapat menimbulkan kegelisahan emosional, peningkatan kortisol namun di lain pihak rasa cinta juga dapat berfungsi sebagai pereda stres, Hal ini tergantung dari keberhasilan tahapan proses cinta sebagai suatu bagian dari tingkah laku sosial manusia. Apabila proses pendekatan, kemudian ikatan tersebut menuai hasil maka akan memberikan rasa nyaman dan kesenangan pada individu tersebut dan merupakan bagian dari sistem reward. Oksitosin, vasopresin, hormon stres, dan FEA, serta jalur-jalur otak tengah memegang peranan penting sehingga dapat dikatakan bahwa cinta merupakan emosi positif yang diperlukan manusia untuk pertahanan dan kelangsungan hidup.

Cinta merupakan reaksi komplek di dalam otak yang berakibat pada berubahnya suasana hati
Cinta sejati merupakan bentuk perasaan disertai dengan pertanggung jawaban 
Cinta tak hanya sekedar reaksi biologis yang berperan untuk kelangsungan hidup
Tetapi cinta dua sejoli harus dilandasi dengan aturan illahi 
Melalui ikatan suci pernikahan sebagai mitsaqan ghalidza atau "perjanjian agung"
Dalam Al Quran pernikahan bertujuan untuk memberikan ketenangan dan ketentraman hati 
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenang dan tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Rum: 21)

Begitu sakralnya sebuah pernikahan sehingga disebut dalam Al Quran sebagai mitsaqon gholidzo (perjanjian yang kokoh) antara  seorang laki-laki dan seorang wanita menjadi sepasang suami istri setelah sebelumnya mereka hidup terpisah sebagai seorang individu. Al Qur’an pun telah menggambarkan kuatnya ikatan antara sepasang insan ini:

Para istri itu adalah pakaian bagi kalian (para suami) dan kalian adalah pakaian bagi mereka.” (QS.Al Baqoroh: 187)

Ayat ini merupakan ungkapan kedekatan antara keduanya. Masing-masing saling merasakan ketenangan dan saling menutupi dari apa yang tidak halal. (Al Jami‘ li Ahkamil Qur’an, 1/211-212 , Tafsir Ibnu Katsir, 1/226).

Terakhir kita senantiasa selalu memanjatkan doa : rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al Furqan : 74) 


Salam pembelajar
Syariful Banun
Disarikan dari berbagi sumber



Sabtu, 27 Juni 2020

Bersin dalam tinjauan hadis dan sains


Dalam KBBI bersin/ber·sin/ berarti keluar udara dengan tiba-tiba dari hidung dan mulut karena tidak tertahan seperti waktu terserang pilek, tercium bau yang menusuk hidung.
Saat hidung kemasukan debu dan kotoran lainnya, tubuh kita akan merespon melalui refleks fisiologis untuk mengeluarkan zat asing tersebut dengan bersin. 
Dalam tinjauan hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari, no. 6223 dan Muslim, no. 2994).
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Adapun sunnah bagi orang yang bersin (mengucapkan hamdalah) merupakan nikmat yang menunjukkan keringat badannya (fresh) dan keluarnya uap yang berat.”
Dalam tuntunan sunnah saat bersin dianjurkan untuk mengucapkan hamdalah. Menurut Shaleh Ahmad asy-Syaami ada dua keutamaan yakni pertama, menunjukkan rasa syukur atas karunia Allah. Dan kedua, jika senantiasa mengingat Allah, tentu Allah pun akan menjaga kondisi tubuh hambanya.
Bersin sebagai tanda awal tubuh untuk mengeluarkan kotoran dan kuman penyakit yang akan masuk serta sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh pertama untuk melawan kuman. Ketika benda asing seperti serbuk, kotoran, debu atau asap masuk ke hidung, hidung akan melakukan pembersihan. Namun demikian, bersin yang berulang-ulang justru merupakan pertanda tubuh sudah terserang penyakit, misalnya flu. Dalam tuntunan agama islam, bersin kurang dari 3 kali disunahkan mengucapkan hamdallah, tetapi jika sudah lebih dari 3 kali tidak perlu dijawab dengan ucapan yarhamukallah. Sebagaimana hadits berikut :
“Ucapkanlah tasymit kepada saudaramu yang bersin tiga kali dan bila lebih dari itu berarti ia sedang sakit” (HR. Abu Dawud, no. 5034 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul Iiman, 7/32. Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam al-Misykah, no. 4743)

Dalam kajian sains bersin atau sternutasi adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut. Udara ini dapat mencapai kecepatan 70 m/detik (250 km/jam). Bersin merupakan reaksi penyesuaian untuk menyingkirkan ingus yang mengandung partikel atau gangguan asing dan membersihkan rongga hidung. Bersin juga dapat menyebarkan penyakit lewat butir-butir air yang terinfeksi yang diameternya antara 0,5 hingga 5 µm. Sekitar 40.000 butir air seperti itu dapat dihasilkan dalam satu kali bersin. Bersin biasanya sering dihubungkan dengan penyakit influenza, pilek atau merupakan gejala penyakit pernapasan (misalnya rhinitis, dan selesma). Saat bersin ingus akan terdorong keluar dari dalam hidung. Ini dapat menularkan virus kepada orang disekitar kita (wikipedia). 
Dalam hadis dijelaskan :
“Bahwasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menutup wajah dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” [HR. Ahmad II/439, al-Hakim IV/264, Abu Dawud no. 5029, at-Tirmidzi no. 2746. Lihat Shahih at-Tirmidzi II/355 no. 2205]
Bersin dapat dipicu oleh beberapa hal diantaranya adalah infeksi, alergi (kutu, tungau, bulu hewan, dan debu), tanda awal pilek, olahraga, bau cabe atau lada, aktivitas seksual, dan sinar matahari. Reaksi fisiologis bersin terjadi saat debu masuk maka lapisan halus di hidung akan mengirim sinyal ke batang otak (medula oblobgata) bahwa hidung perlu dibersihkan, kemudian batang otak memberi sinyal pada tubuh untuk bersin dengan menutupnya tenggorokan, mata terpenjam, dan mulut terbuka, kemudian otot-otot dada dan diafragma menekan paru-paru dengan mengirimkan semburan udara ke atas. Pada akhirnya udara, ludah dan lendir akan keluar dari hidung serta mulut.

Maka saat kita bersin, lepaskanlah
Namun saat kita menguap, tahanlah
Jangan menahan bersin karena dapat berakibat buruk bagi kesehatan kita 
Menahan bersin dapat memecah gendang telinga, merusak pembuluh darah di mata dan hidung, cidera diafragma, kerusakan tenggorokan serta gangguan kesehatan lainnya.
Setiap reaksi dalam tubuh tentunya punya makna ...manusia bertugas untuk memikirkannya.

Salam pembelajar
Syariful Banun
Disarikan dari berbagi sumber










Kamis, 25 Juni 2020

Menguap dalam perspektif sains


Makna menguap di KBBI adalah: mengangakan mulut dengan mengeluarkan napas karena mengantuk. Suatu proses alamiah terjadi sebagai sinyal fisiologis tubuh. Beberapa hipotesis menyebutkan bahwa menguap sebagai respons kekurangan oksigen atau sebagai mekanisme pendinginan otak yang berfungsi meningkatkan gairah dan kewaspadaan

Dalam hadist menguap sebagai pertanda masuknya setan
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Kuapan (menguap) itu datangnya dari syaitan. Jika salah seorang di antara kalian ada yang menguap, maka hendaklah ia menahan semampunya” [HR. Al-Bukhari no. 6226 dan Muslim no. 2944.
“Apabila salah seorang di antara kalian menguap maka hendaklah menutup mulut dengan tangannya karena syaitan akan masuk (ke dalam mulut yang terbuka).” [HR. Muslim no. 2995 (57) dan Abu Dawud no. 5026]

Dalam sains
menguap merupakan isyarat fisiologis ketika tingkat kewaspadaan diri berkompetisi dengan rasa kantuk berat. Menguap terdiri dari inhalasi udara yang dalam disertai dengan peregangan rahang yang kuat, diikuti oleh udara yang lebih pendek dan penutupan rahang yang cepat. Refleks menguap melibatkan banyak struktur dalam otak dan dihubungkan dengan meningkatnya aktivitas dan gerakan peregangan. Meningkatnya gerakan tubuh mungkin membantu tetap terjaga di saat rasa kantuk meningkat. Menguap biasanya dihubungkan dengan kelelahan, demam, stres, kelebihan kerja, kurangnya stimulasi, obat-obatan, kebosanan serta alasan sosial dan psikologis. Kortisol, merupakan hormon yang meningkatkan stres dan memicu orang menguap.
So ....
Menguap adalah kondisi respon alamiah fisiologis tubuh namun dalam agama islam ada tuntunan sunah yang perlu kita taati seperti manahan semampunya dan menutup mulut saat menguap...
Tentunya hal ini pasti ada tujuan yang baik walaupun manusia secara ilmiah hanya mampu mancari hipotesis tentang apa maksud dan tujuannya...
"sami'na wa atho'na" (kami mendengar dan taat) inilah prinsip orang-orang yang beriman

Syekh Badruddin al-Aini berpendapat, jika ada suatu hadits yang menyebutkan suatu perkara yang disandarkan kepada setan, maka sesuatu tersebut sangat dibenci Rasul. “Ketika hal tersebut (menguap) dijadikan bagian dari setan, maka itu adalah bentuk bencinya Rasul terhadap hal itu.  Karena menguap selalu bersamaan dengan beratnya badan dan penuhnya badan (penuhnya perut karena makanan) serta menjadikan tubuh malas dan tidur. Dan Rasul menyandarkan hal itu kepada setan karena dapat menjadikan tubuh bersyahwat (untuk tidur dan malas).” Menurut Dr. Musthofa Dib al-Bugho "menguap dikatakan sebagai godaan setan, karena dialah yang mengajak manusia untuk memenuhi syahwatnya. Sementara menguap terjadi ketika seseorang cenderung malas, banyak tidur, dan berat dalam melakukan ketaatan. (Ta’liq Shahih Bukhari untuk hadis no. 3115)

Manusia bertugas menggali dan memikirkan setiap proses yang terjadi di alam ... inilah keajaiban hidup....
Salam pembelajar
Syariful Banun

Disarikan dari berbagi sumber


Sabtu, 20 Juni 2020

Kajian ilmiah tidur

Dalam KBBI tidur artinya dalam keadaan berhenti (mengaso) badan dan kesadarannya (biasanya dengan memejamkan mata)

Tidur merupakan rutinitas yang kita lakukan guna melepaskan lelah, dalam Al Quran tidur juga disebutkan sebagai tanda kekuasaan Allah, rahmat, dan waktu istirahat.

Tanda kekuasan Allah 

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. [Ar Rum: 23]

Rahmat Allah dan istirahat

“Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur”. [Al Qashahs: 73].


Tidur merupakan aktivitas tubuh untuk menyeimbangkan metabolisme setelah seharian beraktifitas. ini merupakan fenomena istirahat tubuh terutama terjadi penurunan gelombang otak dari gelombang beta (konsentrasi) menuju alpha (relaks), kemudian teta (tidur mimpi) dan berakhir di delta (tidur lelap) dan kembali menuju kondisi bangun. Saat kita tidur otak mengalami dua variasi yaitu tidur lelap (NREM) dan tidur bermimpi disebut Rapid Eye Movement (REM). Mari kita lihat pembahasannya.

* Tidur NON REM adalah kondisi tidur nyaman dengan gelombang pendek berfungsi memulihkan kembali fisiologis disertai otot mulai berelaksasi, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun, dan gerakan mata lambat

* Tidur REM adalah kondisi tidur dimana gerakan mata kekanan dan kekiri dengan cepat untuk mengarahkan darah mengalir ke otak. Tubuh memulihkan fungsi-fungsi tertentu dari otak, memperbaiki mental, serta terjadi penyimpanan memori.

Berikut adalah tahapan tidur :

* Tahap 1 NREM (mulai tidur durasi 1-7 menit)

tidur ayam atau kondisi tidur tetapi pikiran, mental, dan tubuh  berada di tengah-tengah antara tidur terlelap dan setengah sadar sehingga mudah dibangunkan. Pada fase ini, otak merilis gelombang beta, gelombang cepat dan kecil. Selain itu, aktivitas otot dan pergerakan mata akan lambat serta otak mulai merilis gelombang alpha.

*Tahap 2 NREM (tidur ringan  durasi 10-25 menit)

Rata-rata pada orang dewasa menghabiskan tidur malamnya di tahapan ini yakni tidur paling dalam dengan tanda pernapasan dan denyut jantung semakin teratur, diikuti penurunan suhu tubuh, serta kesadaran semakin menurun. Gerakan mata berhenti dan terjadi perambatan gelombang otak teta pada fase ini tubuh bersiap tidur nyenyak dan menekan adanya respon rangsangan dari luar

*Tahap 3 NREM (tidur lelap durasi 20-40 menit) 

Fase tertidur lebih nyenyak dan otak merilis gelombang delta sehingga kurang reponsif. Pada tahap ini tidak terindikasi adanya gerakan otot atau gerakan mata. Fase ini menjadi tahap transisi antara tidur nyaman dan tidur terlelap dan sulit dibangunkan serta terjadi aktivitas tanpa disadari, seperti mengompol, mengigau, hingga berjalan sambil tidur. Tubuh melakukan perbaikan atau regenerasi jaringan sekaligus meningkatkan pasokan darah menuju ke otot, serta memperkuat imunitas tubuh.

*Tahap 4 NREM (tidur lelap durasi 20-40 menit)

Fase 4 sebenarnya tidur lebih dalam, sehingga manusia lebih sulit untuk dibangunkan lagi. Gelombang delta otak semakin tinggi dan lambat, otot semakin relaks dan nafas semakin perlahan dan ritmis. Saat inilah biasanya mulai terdengar suara mendengkur pada sebagian orang.

*Tahap REM (tidur mimpi durasi 10-60 menit)

Setelah tidur dalam otak akan kembali terbangkitkan, tandanya aktivitas elektrikal mirip saat manusia terjaga. Tidur REM terjadi pada 70-90 menit pertama setelah kita tertidur, dan terulang lagi setiap 90 menit pada tiap tahapan. Ini adalah periode saat kita bermimpi, napas dan detak jantung yang semakin cepat, pergerakan mata yang cenderung agresif, gelisah, hingga tekanan darah mengalami peningkatan. Mimpi terjadi karena adanya peningkatan aktivitas pada otak, tetapi otot justru mengalami kelumpuhan sementara. Tipe REM penting untuk memulihkan fungsi mental dan emosi. Tidur tipe ini dikenal dengan sebutan istirahat mental di mana tiba-tiba catatan electroencephalograph (menunjukkan lemparan-lemparan kegiatan listrik seolah-olah sudah dalam keadaan bangun). 


Dalam surah Az-Zumar ayat 42 Allah berfirman :“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.”

Inilah kajian tentang tidur dari kebenaran hakiki melalui wahyu Illahi kitab suci Al Quran dan tinjauan neuroscience, so....

Bagaimana dengan waktu tidur kita? 

Bagaimana kualitas tidur kita!

Balita butuh waktu tidur lebih lama untuk mengaktifasi hormon pertumbuhan contohnya bayi usia 0 hingga 3 bulan, diperlukan waktu tidur selama 14 hingga 17 jam

Saat sakit butuh tidur nyenyak untuk penyembuhan dengan mengaktivasi sistem imun 

Emosi yang kuat terbawa saat tidur di fase REM

Aktifasi memori jangka panjang harus tidur di fase NREM 4

dan seterusnya......

Nikmati irama sirkardian tubuh kita secara alami maka hidup ini akan seimbang

Irama sirkadian adalah siklus 24 jam di dalam tubuh kita yang memberitahukan kita kapan waktu untuk tidur, bangun atau makan


Salam pembelajar
Syariful Banun 

Disarikan dari berbagi sumber

Kamis, 11 Juni 2020

Super Kit Pembelajaran Biologi

Superkit pembelajaran Biologi terdiri :
1). Hand Out Materi
2). Lembar Proses Belajar
3). Isian Singkat
4). Soal Latihan
5). Jika ingin download semua superkit klik zona download

DOWNLOAD

 Ketegasan Cinta 20 tahun yang lalu saya jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang akhwat jelita yang baru lulus SMA, cantik, berhijab...