Dalam KBBI bersin/ber·sin/ berarti keluar udara dengan tiba-tiba dari hidung dan mulut karena tidak tertahan seperti waktu terserang pilek, tercium bau yang menusuk hidung.
Saat hidung kemasukan debu dan kotoran lainnya, tubuh kita akan merespon melalui refleks fisiologis untuk mengeluarkan zat asing tersebut dengan bersin.
Dalam tinjauan hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari, no. 6223 dan Muslim, no. 2994).
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Adapun sunnah bagi orang yang bersin (mengucapkan hamdalah) merupakan nikmat yang menunjukkan keringat badannya (fresh) dan keluarnya uap yang berat.”
Dalam tuntunan sunnah saat bersin dianjurkan untuk mengucapkan hamdalah. Menurut Shaleh Ahmad asy-Syaami ada dua keutamaan yakni pertama, menunjukkan rasa syukur atas karunia Allah. Dan kedua, jika senantiasa mengingat Allah, tentu Allah pun akan menjaga kondisi tubuh hambanya.
Bersin sebagai tanda awal tubuh untuk mengeluarkan kotoran dan kuman penyakit yang akan masuk serta sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh pertama untuk melawan kuman. Ketika benda asing seperti serbuk, kotoran, debu atau asap masuk ke hidung, hidung akan melakukan pembersihan. Namun demikian, bersin yang berulang-ulang justru merupakan pertanda tubuh sudah terserang penyakit, misalnya flu. Dalam tuntunan agama islam, bersin kurang dari 3 kali disunahkan mengucapkan hamdallah, tetapi jika sudah lebih dari 3 kali tidak perlu dijawab dengan ucapan yarhamukallah. Sebagaimana hadits berikut :
“Ucapkanlah tasymit kepada saudaramu yang bersin tiga kali dan bila lebih dari itu berarti ia sedang sakit” (HR. Abu Dawud, no. 5034 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul Iiman, 7/32. Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam al-Misykah, no. 4743)
Dalam kajian sains bersin atau sternutasi adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut. Udara ini dapat mencapai kecepatan 70 m/detik (250 km/jam). Bersin merupakan reaksi penyesuaian untuk menyingkirkan ingus yang mengandung partikel atau gangguan asing dan membersihkan rongga hidung. Bersin juga dapat menyebarkan penyakit lewat butir-butir air yang terinfeksi yang diameternya antara 0,5 hingga 5 µm. Sekitar 40.000 butir air seperti itu dapat dihasilkan dalam satu kali bersin. Bersin biasanya sering dihubungkan dengan penyakit influenza, pilek atau merupakan gejala penyakit pernapasan (misalnya rhinitis, dan selesma). Saat bersin ingus akan terdorong keluar dari dalam hidung. Ini dapat menularkan virus kepada orang disekitar kita (wikipedia).
Dalam hadis dijelaskan :
“Bahwasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menutup wajah dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” [HR. Ahmad II/439, al-Hakim IV/264, Abu Dawud no. 5029, at-Tirmidzi no. 2746. Lihat Shahih at-Tirmidzi II/355 no. 2205]
Bersin dapat dipicu oleh beberapa hal diantaranya adalah infeksi, alergi (kutu, tungau, bulu hewan, dan debu), tanda awal pilek, olahraga, bau cabe atau lada, aktivitas seksual, dan sinar matahari. Reaksi fisiologis bersin terjadi saat debu masuk maka lapisan halus di hidung akan mengirim sinyal ke batang otak (medula oblobgata) bahwa hidung perlu dibersihkan, kemudian batang otak memberi sinyal pada tubuh untuk bersin dengan menutupnya tenggorokan, mata terpenjam, dan mulut terbuka, kemudian otot-otot dada dan diafragma menekan paru-paru dengan mengirimkan semburan udara ke atas. Pada akhirnya udara, ludah dan lendir akan keluar dari hidung serta mulut.
Maka saat kita bersin, lepaskanlah
Namun saat kita menguap, tahanlah
Namun saat kita menguap, tahanlah
Jangan menahan bersin karena dapat berakibat buruk bagi kesehatan kita
Menahan bersin dapat memecah gendang telinga, merusak pembuluh darah di mata dan hidung, cidera diafragma, kerusakan tenggorokan serta gangguan kesehatan lainnya.
Setiap reaksi dalam tubuh tentunya punya makna ...manusia bertugas untuk memikirkannya.
Salam pembelajar
Setiap reaksi dalam tubuh tentunya punya makna ...manusia bertugas untuk memikirkannya.
Salam pembelajar
Syariful Banun
Disarikan dari berbagi sumber
Disarikan dari berbagi sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar